Berhenti atau Tetap Berjalan?

Hallo again!

Kenapa judulnya seperti itu? Bukan, bukan karena sedang galau atau sedang susah berfikir secara benar. Karena memang pertanyaan ini sudah sering ditanyakan dan belum saya jawab sampai sekarang. Kenapa baru saya tulis sekarang ini? ah entahlah, karena mungkin saya sudah muak dengan pertanyaan ini dikepala saya yang sudah tidak akan tertampung. Jadilah saya untuk menulis.

Berhenti atau tetap berjalan?

Simpel saja.

Sampai sekarang, saya memilih intuk tetap berjalan karena penilaian orang lebih penting daripada keputusan -kebahagiaan- diri sendiri, itu, orang yang paling kenal dengan saya yang beropini atau orang tua. Ah, tapi. Ada baik dan buruknya sih, tetep. Semua memang seimbang. Mungkin jika saya menyerah dari dulu, Ah, sebenernya saya malas untuk menduga-duga.

Kenapa saya tulis ini? Karena saya sedang mengantuk sekali di kantor. hehehe

Jadi buat kalian yang bingung mau berhenti atau berjalan terus? Coba kalian tanyakan kepada orang tua kalian -alias orang yang paling dekat dengan kalian- tentunya jika orang tua kalian masih ada. Jika memang tidak. hmm sepertinya tulisan ini sangat sampah, hahahah

Diabaikan atau tidak... tidak masalah untuk saya. Mungkin karena sudah merasa tidak muda lagi tahun ini. Saya memutuskan untuk berhenti dan melanjutkan perjalanan lain yang saya sudah pilih. Bukan main asal memilih, saya memikirkannya sangat matang dan walau belum bisa di jalani sekarang namun tidak ada salahnya keluar dari yang katanya zona aman.

Buat kalian yang masih merasa ragu untuk melangkah, tinggalkanlah. Ambil satu keputusan, karena keragu-raguan adalah salah satu upaya syaitan. hahaha ini sepertinya hadist. Jadi ambil satu jalan, lalu lalui. Bacause, we never know if we never try.

:D Let's have a good way, a good mood to do so.


Comments

Popular posts from this blog

Jalan-jalan Seru ke Garut

Cerita Ujian TOPIK Bahasa Korea

Bhakti Pemuda Antar Pemuda (BPAP) Bagian 2